Sumber dan Jenis-Jenis Belajar
sumber : pngdownload.id |
Mengutip dari artikel saya sebelumnya, Belajar merupakan
suatu proses perubahan yang cenderung permanen yang mana perubahan ini dari
hasil interaksi dengan sekitar. Segala bentuk perubahan yang terjadi disebut
belajar. Perubahan baik perilaku ataupun yang lainnya. Di dalam belajar pasti
ada sumber berupa data atau apapun yang mempermudah pelajar mencapai tujuan
belajarnya yang biasa disebut sumber belajar. Menurut Association Educational
Comunication and Tehnology AECT (As’ari 2017) sumber belajar adalah Segala
sumber baik berupa orang, data, dan wujud tertentu yang di guanakan siswa untuk
mempermudah dalam mencapai tujuan belajar baik secara terpisah maupun
terkombinasi. Sedangkan menurut Sudjana (Suratno,2008), menuliskan bahwa
pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian
secara sempit diarahkan pada bahan bahan cetak. Sedangkan pemikiran secara luas
tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam buku Instructional
Technologies The Definition and Domains of The Field (1994), AECT(Association
for educational communication and technology) membedakan enam jenis sumber
belajat yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu :
1.
Pesan (Message)
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
baik berupa ide, fakta, data, atau yang lainnya. Pesan merupakan sumber belajar
yang meliputi pesan formal yaitu sebuah pesan yang dikeluarkan oleh lembaga
resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam pembelajaran.
Pesan-pesan ini bisa saja disampaikan melalui lisan bisa juga berupa dokumen. Bentuk
dokumen seperti peraturan pemerintah, perundangan, kurikulum, silabus, dan
sebagainya. Bisa juga pesan non formal yaitu pesan yang ada dilingkungan
masyarakat luas yang bisa digunakan untuk bahan pembelajaran seperti legenda,
cerita rakyat, ceramah ulama atau tokoh masyarakat, kitab – kitab kuno,
prasasti, dan peninggalan sejarah lainnya.
2.
Orang (People)
Semua orang pada dasarnya bisa menjadi sumber
belajar. Namun secara umum bisa di bagi menjadi dua kelompok. Yang pertama
adalah sekelompok orang yang khusus untuk menjadi sumber belajar pertama yang
dididik secara professional untuk mengajar seperti guru, konselor, widyaiswara,
dan instruktur. Termasuk laboran, teknisi sumber belajar, kepala sekolah, pustakawan
dan lain – lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki profesi selain
tenaga yang berada dilingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas.
Seperti politisi, pertanian, tenaga kesehatan, pertanian, psikolog, arsitek,
lawyer, polisi, pengusaha, dan lain-lain.
3.
Bahan (Matterials)
Bahan merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menyimpan pesan pembelajaran seperti buku paket, modul, program video,
buku teks, film, alat peraga, program slide, dan sebagainnya.
4.
Alat (Device)
Di sini yang dimaksud dengan alat adalah
benda-benda yang berbentuk fisik atau biasa disebut hardware (perangkat keras).
Alat ini biasanya digunakan untuk
menyajikan bahan-bahan pada 3 point diatas. Seperti proyektor dll.
5.
Teknik
Teknik adalah cara atau prosedur yang
digunakan dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan belajar. Didalamnya
mencakup permainan, simulasi, tanya jawab, pidato dan lain sebagainya.
6.
Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang berada di dalam
sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak khusus disiapkan untuk pembelajaran. Termasuk di
dalamnya adalah pengaturan ruang, ruang kelas, pencahayaan, perpustakaan,
laboratorium, tempat workshop, kebun sekolah, halaman sekolah, lapangan
sekolah, dan sebagainya.Sumber belajar di atas merupakan komponen-komponen yang
dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus untuk kategori bahan
(matterials) dan & alat (device) yang kita kenal sebagai software dan
hardware tak lain adalah media pendidikan.
Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu
disebut juga Pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi 10
jenis yaitu :
1.
Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran
Kontekstual adalah konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,
2001). Dalam pendekatan ini siswa perlu mengerti apa makna dari belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa
akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan
suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk
menggapainya.
2.
Pendekatan Kontruktivisme
Pendekatan
konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada
tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
3.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan
deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau
lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem
deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan.
Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu
yang umum kesesuatu yang lebih khusus.
Dan
masih banyak pendekatan – pendekatan yang lain seperti Pendekatan Induktif, Pendekatan
Konsep, Pendekatan Proses, Pendekatan Open – Ended, Pendekatan Saintific, Pendekatan
Realistik, Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat.
Selain
pendekatan belajar, ada juga jenis-jenis model belajar. Menurut Istarani (2012
: 58), model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar
yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Terdapat banyak
sekali model belajar di antaranya Koperatif (CL, Cooperative Learning), Kontekstual
(CTL, Contextual Teaching and Learning), Pembelajaran Langsung (DI, Direct
Instruction), Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning), Realistik
(RME, Realistic Mathematics Education), PAIKEM, Problem Posing.
Dan masih
banyak lagi jenis-jenis model belajar lainnya.
Komentar
Posting Komentar