Strategi Pembelajaran Ekspositi (SPE)
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan. 
Dalam konteks pembelajaran, ekspositorii merupakan strategi yang dilakukan guru 
untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasiinformasi penting lainnya kepada para pembelajar. Metode ekspositori adalah metode 
pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, 
prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan 
masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.Siswa 
mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. 
Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:
a. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara 
verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi 
ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah 
jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga 
tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, 
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan 
benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran 
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). 
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan 
sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki bebe-rapa keunggulan, di 
antaranya:
1. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan 
materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai 
bahan pelajaran yang disampaikan.
2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran 
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk 
belajar terbatas.
3. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui 
penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat 
atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa 
dan ukuran kelas yang besar.
Di samping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di 
antaranya:
1)
Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang 
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak 
memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
2)
Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik 
perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya 
belajar.
3)
Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan 
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang 
dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, 
motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan 
kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran 
tidak mungkin berhasil.
5) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah 
(one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan 
materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. 
Implementasi dari strategi pembelajaran ekspositori dalam pembelajaran yakni 
menggunakan pendekatan yang mengarah pada guru atau disebut sebagai Teacher 
Centered Approach. Sebab di dalam penggunaan strategi ini guru yang bertindak lebih 
aktif dalam menyampaikan suatu pembelajaran secara verbal sehinga siswa tidak 
diperkenankan untuk menemukan pengetahuan baru. Tujuan yang dimiliki oleh strategi ini sama dengan tujuan pembelajaran pada 
umumnya yakni mampu membangun pengetahuan siswa hingga dapat digunakan dalam 
kehidupan sehari-hari. Sebelum menguraikan tahapan pengggunaan sstrategi 
pembelajaran ekspositori. Terlebih dahulu uraikan beberapa prosedur yang harus 
dicermati oleh setiap pendidik yang akan menggunakan strategi ini. Pertama, merumuskan tujuan yang ingin di capai. Pada langkah ini, sebaiknya 
tujuan dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang 
berorientasi pada hasil belajar. Kedua, kuasai materi pelajaran dengan baik. Penguasaan materi yang sempurna, 
akan membuat kepercayaan diri pendidik meningkat, sehingga guru akan mudah 
mengelola kelas, free to move, berani menatap peserta didik. Ketiga, kenali medan dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses 
penyampaian materi.
langkah-langkah guna mengimplementasikan 
strategi ekspositori dalam suatu pembelajaran.
1. Persiapan 
Langkah persiapan adalah langkah yang sangat penting dalam ekspositori, karena 
pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada tahap 
persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan pada langkah ini antara lain :
a) Menghindari kata-kata negative yang dapat menurunkan citra diri atau kepercayaan 
diri peseta didik.
b) Memulai pelajaran dengan mengemukakan tujuan yang akan dicapai.
c) Menggali wawasan dasar atau pengalaman individu peserta didik berkaitan dengan 
materi yang akan disampaikan. 
2. Penyajian dan Penjelasan Materi 
Satu hal yang harus diperhatikan oleh pendidik pada langkah ini yaitu 
bagaimana agar materi pelajaran dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh 
seluruh peserta didik. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan 
dalam pelaksanaan langkah penyajian ini. Pertama, penggunaan Bahasa harus lugas, 
jelas, dan mudah dipahami. Kedua, intonasi atau ritmik suara sesuai dengan isi materi 
yang disampaikan. Ketiga, menggunakan joke-joke (lelucon) yang menyegarkan. 
3. Korelasi 
Langkah ini ialah langkah menghubungkan materi pembelajaran dengan 
pengalaman peserta didik. Korelasi dilakukan untuk memberikan makna (meaning) 
terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang 
dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan 
kemampuan motoric peserta didik. 
4. Menyimpulkan 
Menyimpulkan adalah tahap akhir dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini 
dimaksudkan untuk memahami inti dari seluruh materi yang dibahas atau disajikan. 
Langkah penyimpulan ini merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi 
ekspositori, sebab pada langkah ini peserta didik akan dapat mengambil inti sari dari 
proses penyajian.
5. Mengaplikasikan atau Mengaktualisasikan Materi pelajaran.
Tahap terakhir dalam strategi ekspositori yaitu aplikasi atau aktualisasi. Artinya, 
peserta didik harus mampu mengaplikasikan atau mengaktualisasikan materi yang 
disampaikan guru dalam kehidupan sehri-hari. Tentu saja langkah ini harus diawali dari 
pemahaman yang matang tentang materi yang diajarkan guru kepada peserta didik. 
Dengan demikian, strategi pembelajaran ekspositori tidak sekedar ceramah dan 
mengembangkan ranah kognitif peserta didik, tetapi juga pengembangan ranah afektif 
dan psikomotorik. 
Jadi upaya pemecahan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada 
apa yang dimiliki guru seperti persiapan yang matang, pengetahuan yang luas, memiliki 
rasa percaya diri yang baik, dapat memotivasi para peserta didik dalam proses 
pembelajaran, mempunyai kemampuan dalam bertutur kata, mampu memahami 
karakteristik para peserta didik, dan memiliki kemampuan dalam mengelola kelas 
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Pendekatan pengalaman yaitu suatu pemberian pengalaman keagamaan kepada 
peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual 
maupun kelompok. Pendakatan emosioanal yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan 
emosi peserta didik dalam meyakini permasalahan serta dapat merasakan mana yang 
baik dan yang buruk.
Pendekatan pembiasaan yaitu suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa 
direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa difikirkan lagi. Pendekatan 
rasionala adalah suatu pendekatan menggunakan rasio atau akal dalam memahami dan 
menerima permasalahan. Pendekatan fungsional adalah suatu usaha memberikan materi 
pelajaran dan menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan 
sehari-hari sesaui dengan tingkat perkembangannya.
Komentar
Posting Komentar