Minat dan Motivasi dalam Proses Belajar!
Menurut
Crow minat berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain,
benda, kegiatan, pengalaman, yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Namun
secara sederhana, Minat adalah suatu ketertarikan, suatu dorongan, atau suatu
keinginan seseorang pada suatu objek tertentu. Sedangkan belajar adalah suatu
aktivitas yang mengarah pada perubahan yang cenderung permanen hasil dari
interaksi individu dengan lingkungan. Maka dari pengertian tersebut dapa di simpulkan
bahwa minat belajar adalah Suatu ketertarikan atau suatu dorongan terhadap
belajar dengan kemauan yang kuat. Anak dengan minat terhadap objek tertentu
cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Dengan
minat yang tinggi diyakini bahwa minat memengaruhi proses dan hasil belajar
anak. Karena dengan minat yang tinggi maka anak akan lebih bersungguh-sungguh.
Contoh saja saya sendiri, ketika saya minat terhadap suatu mata pelajaran saya
akan cenderung lebih giat, lebih rajin, dan bersungguh-sungguh. Minat belajar
bisa disebabkan oleh banyak faktor, cita-cita bisa menjadi sebab anak minat
belajar karena pasti anak terus akan ingin terus menggapainya. Masih banyak
lagi faktor yang menyebabkan minat belajar seperti hobi, bakat, fasilitas,
bahan ajar, dan yang paling penting adalah lingkungan. Lingkungan sangat
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga
yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat
bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya,
flora serta faunanya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta
jasmani dan rohaninya. Didorong dengan motivasi-motivasi juga dapat
meningkatkan minat belajar.
Menurut Wikipedia Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Sedangkan
menurut Hamalik (1992), Motivasi
adalah sebuah energi yang berasal dari diri seseorang atau pribadi yang
ditandai dengan adanya perasaan dan tanggapan terhadap pikiran untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Secara sederhana
motivasi adalah sebuah dorongan atau semangat sesorang untuk mencapai sesuatu. Orang
yang termotivasi biasanya akan lebih giat melakukan sesuatu untuk mencapai apa
yang ia inginkan. Terdapat beberapa teori yang didalamnya membahas tentang motivasi, salah satunya adalah Teori Hierarki
Maslow. Teori Hierraki Maslow mengatakan bahwa ada lima kebutuhan manusia
berdasarkan hierarki mereka. Di antaranya Physiological Needs yaitu salah satu kebutuhan manusia
yang terdiri dari udara, makanan, minuman, pakaian, perumahan dan kebutuhan
hidup lainnya. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan fisiologis atau
kebutuhan primer. Safety Needs merupakan sebuah kebutuhan akan rasa
aman dari berbagai kekerasan fisik dan psikologis, misalnya seperti lingkungan
yang terhindar dari polusi, adanya perlindungan kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja serta tanpa adanya berbagai risiko kejahatan. Maslow mengatakan bahwa
setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisiologis, keselamatan, dan sosialnya,
kemudain dia juga berharap untuk dikenali oleh orang lain, untuk memiliki
reputasi dan kepercayaan yang baik, serta memiliki hak untuk dihargai oleh
orang lain. Social Needs merupakan salah satu kebutuhan yang diartikan sebagai
kebutuhan untuk dicintai dan juga mencintai seseorang. Karena manusia adalah
makhluk sosial, maka setiap orang yang hidup di dunia ini berhak untuk memiliki
keluarga dan juga teman. Menurut Maslow, kebutuhan ini adalah persyaratan yang
paling tinggi, karena kebutuhan untuk realisasi diri merupakan salah satu
kebutuhan atau keinginan individu untuk memenuhi ambisi pribadinya. Selain
Teori Hierarki Maslow ada juga teori-teori motivasi lain seperti Teori Motivasi MC Clelland, Teori ERG Alderfer, Teori
Harapan Vroom, dan Teori Motivasi Herzberg. Motivasi memiliki peranan yang penting dalam proses
belajar, sebab motivasi berperan sebagai penguat belajar, memperjelas tujuan
belajar dan menentukan ketekunan belajar.
Minat dan motivasi ini berpengaruh pada prestasi dan hasil
belajar. Anak dengan minat yang tinggi dan motivasi akan lebih giat, lebih
tekun dalam menggapai sesuatu. Hasil belajar yang diperoleh siswa berdasarkan
perbedaan tingkah laku sebelum dan sesuadah belajar, salah satu perubahan yang
dapat dilihat sebagai hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa pada
akhir semester selama mengikuti proses pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
dapat disebut sebagai prestasi belajar selama mengikuti proses pembelajaran.
Minat dan Motivasi merupakan faktor terciptanya prestasi belajar. Minat dan
motivasi sangat berfungsi untuk menumbuhkan rasa semangat dan memberikan
dorongan kepada anak agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut
pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dapat mendorong
manusia untuk melakukan perbuatan, pengarahan dan pendorong dalam melakukan
kegiatan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar anak.
Menurut Hutabarat ada tujuh faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu Yang
pertama faktor kecerdasan, Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk berfikir
rumit. Orang yang cerdas biasanya dapat mengerjakan sesuatu lebih cepat, lebih
banyak dengan tenaga yang relative sedikit. Yang kedua faktor belajar, yaitu
semua kegiatan belajar. Misalnya kurang faham, tidak bisa focus dan lain-lain.
Dan masih banyak faktor lain seperti Faktor Sikap, Faktor lingkungan, Faktor
kegiatan, Faktor Sosial dan emosional, dan Faktor Guru.
Setiap anak pasti memiliki gaya belajar yang berbeda , yang
membuat mereka nyaman. Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan
kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya
sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang
sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata
pelajaran. Ada yang gaya belajarnya visual, Auditori, dan kinestik. Anak yang
bergaya belajar visual lebih mudah mengingat gambar daripada tulisan. Auditori
dengan cara mendengar, sedangkan kinestetik dengan bergerak, menyentuh. Anak
yang bergaya belajar kinestetik biasanya susah untuk diam dengan waktu yang
lama.
Sumber : http://repository.uin-suska.ac.id/6020/3/BAB%20II.pdf
https://rumus.co.id/teori-motivasi/
https://lenterakecil.com/faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/
https://eprints.uny.ac.id/56203/1/91.%20SKRIPSI_Titin%20Purnamasari_13802241036.pdf
http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-gaya-belajar-berbagai-macam.html
Komentar
Posting Komentar